Tanaman Anyang Anyang. Termasuk juga famili Ealecarpaceae. Berbentuk pohon dengan tinggi 15�25 m. Batangnya berupa bulat, tegak, berkayu, percabangan simpodial, kulit kayu berwarna hijau pucat. Daun tunggal, tumbuh berseling, bentuk lonjong, pinggir rata, ujung runcing, panjang 10�13 cm, lebar 2�3 cm, tangkai pendek, serta berwarna hijau keunguan. Pertulangan daun menyirip, berwarna hijau pucat.
Nama Ilmiah : Elaeocarpus gramdiflorus Smith
Nama Daerah : Kayu anyang, ki ambit, kemaitan, raja sor, rejasa
Ciri-ciri Umum :
Bunga tunggal, muncul di ketiakdaun, kelopak bunga berbagi, panjang 5�10 mm, serta berwarna hijau pucat. Mahkota bunga berwarna putih. Benang sari berupa silindris dengan panjang 1�2 cm. Warna benang sari putih, sedang warna kepala sari cokelat. Tangkai putik berupa silindris, berwarna putih. Buah kendaga, bentuk bulat telur, memiliki rambut keras, serta berwarna hijau. Biji berupa bulat dengan diameter 3 mm, warna cokelat. Akar tunggang, warna putih kotor.
Kandungan Kimia :
Bunga kaya kandungan kimia minyak terbang, zat samak, saponin, zat pahit. Buah memiliki kandungan elaeokarpid.
Khasiat serta Manfaat :
Mempunyai rasa sangatlah pahit serta bersifat sejuk. Bermanfaat astringen, antipiretik, antiinflamasi, serta kurangi tekanan darah.
Bagian yang Dipakai Buah yang dikeringkan
Tanaman ini dapat juga tumbuh dengan intensitas cahaya teduh sampai terang (cahaya matahari kuat). Di Indonesia, tanaman ini menyebar dari mulai Sumatera, Jawa, Bali, serta Kalimantan. Sedang di Asia juga ada di Myanmar, Indo-China, Thailand, Malaysia, Singapura, serta Filipina.
Daun, buah, serta kulit batang anyang-anyang memiliki kandungan saponin serta flavonoida. Daun serta kulit batang juga memiliki kandungan polifenol. Daun dan buah memiliki kandungan tanin. Daun juga memiliki kandungan geraniin, serta 3, 4, 5-trimethoxy geraniin.
Tanaman ini diduga banyak terkandung minyak terbang, zat samak, serta saponin. Sebagian tanaman kelompok Elaeocarpus di ketahui memiliki kandungan senyawa alkaloid seperti alkaloid indolizidine pada Elaeocarpus grandis, serta alkaloid pyrrolidine pada Elaeocarpus habbemensis.
Tetapi pada jenis tanaman ini, belum ada studi khusus tentang zat alkaloid yang terkandung. Berdasar pada studi ilmiah yang pernah dikerjakan, ekstrak metanol tanaman anyang-anyang mempunyai aktivitas antifungi pada Pythium ultimum, yakni fungi yang patogen pada tanaman.
Pemanfaatan Anyang-anyang
Dengan cara empiris, anyang-anyang bermanfaat juga sebagai penurun panas, antiinflamasi, serta astrigent. Buah anyang-anyang bermanfaat menyembuhkan disentri serta sakit kandung kemih.
Kulit kayunya bisa digunakan untuk menyembuhkan radang ginjal serta juga sebagai obat luar mengobati luka (borok), serta daunnya untuk turunkan demam, menangani mual, kelesuan, serta sakit kuning.
Air rebusan daun bila diminum bisa menyembuhkan gangguan empedu serta juga sebagai obat tradisional anti-sifilis. Diluar itu, bijinya dapat juga dicampurkan pada jamu untuk menyembuhkan penyakit anyang-anyangan (mempunyai manfaat diuretik), termasuk juga keluarkan batu kendung kemih serta mengatasi rasa sakit saat berurin.
Lewat kajian ilmiah, ekstrak air buah anyang-anyang mempunyai potensi juga sebagai inhibitor protease HIV-1, yakni enzim yang berperan pada sistem pendewasaan virus HTV penyebab AIDS. Diluar itu, ekstrak etanol daun anyang-anyang mempunyai kesibukan antivirus pada virus polio serta virus campak.
Aktivitas farmakologis
Antidiabetes :
Hasil penelitian tunjukkan, tikus diabetes yang di beri ekstrak daun, ranting, serta buah anyang-anyang dengan dosis 0, 0001 serta 0, 001 g/kg bobot tubuh tunjukkan aktivitas alanine aminotransferase (ALT) lebih tinggi di banding tikus kontrol diabetes.
Plasma trigliserida tikus diabetes dengan pemberian ekstrak 0, 001 g/kg bobot tubuh tunjukkan peningkatan plasma trigliserida dibanding tikus kontrol diabetes.
Tikus kontrol diabetes menunjukkan kecenderungan penurunan aktivitas amlnopyrlne-N-demethylase (APD). Itu membuktikan ekstrak air anyang-anyang mempunyai efek hipogllkemlk. Pemakaian ekstrak air dianjurkan tidak lebih dari dua minggu berturut-turut.
Aktivitas penghambatan melawan protease HIV-1 :
Buah anyang-anyang pada dosis 250 pg/ml mempunyai aktivitas penghambatan protease HIV-1 sebesar 53, 9%. Protease berperan membelah molekul prekursor untuk menghasilkan protein struktural akhir dari inti virion masak.
Penghambat protease bekerja dengan menghalangi enzim protease yang menolong pembentukan protein yang lebih kecil untuk dipakai dalam pembentukan virus baru. Protein yang diperlukan untuk membuat virus jadi tidak matang. Dengan hal tersebut, walaupun produksi virion serta pelekatan sel inang masih tetap terjadi, virus gagal berfungsi serta tidak bersifat menginfeksi sel.
Nama Ilmiah : Elaeocarpus gramdiflorus Smith
Nama Daerah : Kayu anyang, ki ambit, kemaitan, raja sor, rejasa
Ciri-ciri Umum :
Bunga tunggal, muncul di ketiakdaun, kelopak bunga berbagi, panjang 5�10 mm, serta berwarna hijau pucat. Mahkota bunga berwarna putih. Benang sari berupa silindris dengan panjang 1�2 cm. Warna benang sari putih, sedang warna kepala sari cokelat. Tangkai putik berupa silindris, berwarna putih. Buah kendaga, bentuk bulat telur, memiliki rambut keras, serta berwarna hijau. Biji berupa bulat dengan diameter 3 mm, warna cokelat. Akar tunggang, warna putih kotor.
Kandungan Kimia :
Bunga kaya kandungan kimia minyak terbang, zat samak, saponin, zat pahit. Buah memiliki kandungan elaeokarpid.
Khasiat serta Manfaat :
Mempunyai rasa sangatlah pahit serta bersifat sejuk. Bermanfaat astringen, antipiretik, antiinflamasi, serta kurangi tekanan darah.
Bagian yang Dipakai Buah yang dikeringkan
Tanaman ini dapat juga tumbuh dengan intensitas cahaya teduh sampai terang (cahaya matahari kuat). Di Indonesia, tanaman ini menyebar dari mulai Sumatera, Jawa, Bali, serta Kalimantan. Sedang di Asia juga ada di Myanmar, Indo-China, Thailand, Malaysia, Singapura, serta Filipina.
Daun, buah, serta kulit batang anyang-anyang memiliki kandungan saponin serta flavonoida. Daun serta kulit batang juga memiliki kandungan polifenol. Daun dan buah memiliki kandungan tanin. Daun juga memiliki kandungan geraniin, serta 3, 4, 5-trimethoxy geraniin.
Tanaman ini diduga banyak terkandung minyak terbang, zat samak, serta saponin. Sebagian tanaman kelompok Elaeocarpus di ketahui memiliki kandungan senyawa alkaloid seperti alkaloid indolizidine pada Elaeocarpus grandis, serta alkaloid pyrrolidine pada Elaeocarpus habbemensis.
Tetapi pada jenis tanaman ini, belum ada studi khusus tentang zat alkaloid yang terkandung. Berdasar pada studi ilmiah yang pernah dikerjakan, ekstrak metanol tanaman anyang-anyang mempunyai aktivitas antifungi pada Pythium ultimum, yakni fungi yang patogen pada tanaman.
Pemanfaatan Anyang-anyang
Dengan cara empiris, anyang-anyang bermanfaat juga sebagai penurun panas, antiinflamasi, serta astrigent. Buah anyang-anyang bermanfaat menyembuhkan disentri serta sakit kandung kemih.
Kulit kayunya bisa digunakan untuk menyembuhkan radang ginjal serta juga sebagai obat luar mengobati luka (borok), serta daunnya untuk turunkan demam, menangani mual, kelesuan, serta sakit kuning.
Air rebusan daun bila diminum bisa menyembuhkan gangguan empedu serta juga sebagai obat tradisional anti-sifilis. Diluar itu, bijinya dapat juga dicampurkan pada jamu untuk menyembuhkan penyakit anyang-anyangan (mempunyai manfaat diuretik), termasuk juga keluarkan batu kendung kemih serta mengatasi rasa sakit saat berurin.
Lewat kajian ilmiah, ekstrak air buah anyang-anyang mempunyai potensi juga sebagai inhibitor protease HIV-1, yakni enzim yang berperan pada sistem pendewasaan virus HTV penyebab AIDS. Diluar itu, ekstrak etanol daun anyang-anyang mempunyai kesibukan antivirus pada virus polio serta virus campak.
Aktivitas farmakologis
Antidiabetes :
Hasil penelitian tunjukkan, tikus diabetes yang di beri ekstrak daun, ranting, serta buah anyang-anyang dengan dosis 0, 0001 serta 0, 001 g/kg bobot tubuh tunjukkan aktivitas alanine aminotransferase (ALT) lebih tinggi di banding tikus kontrol diabetes.
Plasma trigliserida tikus diabetes dengan pemberian ekstrak 0, 001 g/kg bobot tubuh tunjukkan peningkatan plasma trigliserida dibanding tikus kontrol diabetes.
Tikus kontrol diabetes menunjukkan kecenderungan penurunan aktivitas amlnopyrlne-N-demethylase (APD). Itu membuktikan ekstrak air anyang-anyang mempunyai efek hipogllkemlk. Pemakaian ekstrak air dianjurkan tidak lebih dari dua minggu berturut-turut.
Aktivitas penghambatan melawan protease HIV-1 :
Buah anyang-anyang pada dosis 250 pg/ml mempunyai aktivitas penghambatan protease HIV-1 sebesar 53, 9%. Protease berperan membelah molekul prekursor untuk menghasilkan protein struktural akhir dari inti virion masak.
Penghambat protease bekerja dengan menghalangi enzim protease yang menolong pembentukan protein yang lebih kecil untuk dipakai dalam pembentukan virus baru. Protein yang diperlukan untuk membuat virus jadi tidak matang. Dengan hal tersebut, walaupun produksi virion serta pelekatan sel inang masih tetap terjadi, virus gagal berfungsi serta tidak bersifat menginfeksi sel.
0 comments:
Post a Comment