tiap yang Allah perintahkan ataupun larang tentu ada hikmah atasnya. bila Allah mengharamkan suatu tentu ada keburukan di dalamnya, bila Allah menghalalkan suatu tentu terdapat kebaikan di dalamnya buat kelangsungan hidup manusia di bumi ini. Kali ini, kita hendak mangulas kenapa daging anjing diharamkan? terdapatkah karena ilmiah yang mampu kita ketahui? Berikut penjelasannya.
Prof. Thabârah dalam kitab Rûh ad - Dîn al - Islâmi menyatakan, “Di antara hukum Islam untuk proteksi tubuh merupakan penetapan najisnya anjing. Ini merupakan mu’jizat ilmiyah yang dipunyai Islam yang mendahului medis modern. medis modern menetapkan kalau anjing menyebarkan banyak penyakit kepada manusia, karna anjing memiliki cacing pita yang menularkannya kepada manusia dan juga jadi karena manusia terkena penyakit yang berbahaya, dapat hingga mematikan. Sudah diresmikan kalau segala anjing tidak lepas dari cacing pita sampai - sampai harus menjauhkannya dari seluruh yang berhubungan dengan santapan dan juga minuman manusia. [Taudhîhul - Ahkam, Syaikh Ali Bassâm, 1/137].
Benarlah sabda Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي إِنَاءِ أَحَدِ كُم فَلْيُرِقْهُ ثُمَّ لِيَغْسِلْهُ سَبْعَ مِرَارٍ
Bila seekor anjing minum dari wadah kepunyaan kalian, hingga tumpahkanlah, kemudian cucilah 7 kali. [HR al - Bukhâri nomor 418, Muslim no. 422.]
Dalam riwayat lain:
طَهُروْرُ إِنَاَءِ أَحَدِكُمْ إذَا وَلَغَ فِيْهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ اُوْلاَهُنَّ بِالتُّرَابِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu kalau Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ” Sucinya bejana kamu yang dimasuki mulut anjing merupakan dengan mencucinya 7 kali, salah satunya dengan tanah” [HR Muslim no. 420 dan juga Ahmad 2/427]
مَنِ اقْتَنَى كَمبًا إِلاَّ كَلْبَ مَا شِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمِ قِيْرَاطُ
Barangsiapa memelihara anjing tidak hanya anjing buat melindungi fauna ternak dan juga anjing buat berburu, hingga amalannya menurun tiap harinya sebanyak satu qirâth (satu qirâth merupakan sebesar gunung Uhud).” [HR. Muslim no. 2941].
Juga sabda dia Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
أَيُّمَا أَهلِ دَارٍ اتَّخَذُواكَلْبُا إِلاَّ كَلْب مَا شِيَةٍ أَوْ كَلبَ صَا ئِدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِمْ كُلَّ يَوْمٍ قِيْرَاطَانِ
Penghuni rumah mana aja yang memelihara anjing tidak hanya anjing buat melindungi fauna ternak ataupun anjing buat berburu, hingga amalannya menurun tiap harinya sebanyak 2 qirâth.[HR. Muslim no. 2945].
Demikian pula Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ أَمْسَكَ كَلْبًا فَإِنَّهُ يَنْقُصُ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيْرَاطُ إِلاَّ كَلْبَ حَرْثٍ اَوْ مَا شِيَةٍ
Barangsiapa memelihara anjing, hingga amalan shalehnya hendak menurun tiap harinya sebesar satu qirâth, tidak hanya anjing buat melindungi tumbuhan ataupun hewan ternak. [HR Muslim no. 2949].
Dari Abu Mas’ûd Radhiyallahu ‘anhu dia berkata:
أَنَّ رَسُو لَاللَّهِ صَلَى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَم نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَمَهْرِ الْبَغِيِّ وَحُلوَانِ الْكَا هِنِ
Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang hasil penjualan anjing, mahar (hasil) pelacur, dan juga upah dukun. [Diriwayatkan oleh Imam, Ahmad 4/118 - 119, 120, al - Bukhâri 7/28 dan juga Muslim no. 1567.]
Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berbunyi, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
كُلُّ ذِينَابٍ مِنْ السِّبَاعِ فَأَكْلُهُ حَرَامُ
Semua yang mempunyai gigi taring dari hewan buas hingga memakannya haram. [HR Muslim 1933]
Meskipun demikian, bukan berarti apa yang Allah mengadakan merupakan percuma ataupun tidak terdapat manfaatnya. karna Allah menghasilkan alam semesta ini dengan tujuan yang haq (benar), dan juga Allah bakal menguji dari hamba - hambaNya siapa yang tersadu perbuatannya, dan juga Allah menguji siapa yang betul - betul beriman dan juga siapa yang masih ragu - ragu.
Lalu apa khasiat anjing? fauna yang satu ini mampu dimanfaatkan buat melindungi hewan ternak ataupun pula dapat diperuntukan hewan pemburu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ
“Barangsiapa memelihara anjing tidak hanya anjing buat melindungi fauna ternak dan juga anjing buat berburu, hingga amalannya menurun tiap harinya sebanyak satu qiroth (satu qiroth merupakan sebesar gunung uhud).” [HR. Muslim]. ‘Abdullah berkata kalau Abu Hurairah pula mengatakan, “Atau anjing buat melindungi tanaman.“
Jadi anjing mampu dimanfaatkan buat melindungi fauna ternak dan juga spesial buat hunting sehabis dilatih terlebih dahulu. “Jika kalian melepas anjingmu, hingga sebutlah asma’ Allah atasnya (Bissmillah), hingga bila anjing itu menangkap buat kalian dan juga kalian dapati ia masih hidup, hingga sembelihlah.” [HR. Bukhari dan juga Muslim]
*Keterangan foto: Cacing - cacing pita kotor nan mematikan di celah daging anjing
Wallahu a’lam bishshawab
Prof. Thabârah dalam kitab Rûh ad - Dîn al - Islâmi menyatakan, “Di antara hukum Islam untuk proteksi tubuh merupakan penetapan najisnya anjing. Ini merupakan mu’jizat ilmiyah yang dipunyai Islam yang mendahului medis modern. medis modern menetapkan kalau anjing menyebarkan banyak penyakit kepada manusia, karna anjing memiliki cacing pita yang menularkannya kepada manusia dan juga jadi karena manusia terkena penyakit yang berbahaya, dapat hingga mematikan. Sudah diresmikan kalau segala anjing tidak lepas dari cacing pita sampai - sampai harus menjauhkannya dari seluruh yang berhubungan dengan santapan dan juga minuman manusia. [Taudhîhul - Ahkam, Syaikh Ali Bassâm, 1/137].
Benarlah sabda Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي إِنَاءِ أَحَدِ كُم فَلْيُرِقْهُ ثُمَّ لِيَغْسِلْهُ سَبْعَ مِرَارٍ
Bila seekor anjing minum dari wadah kepunyaan kalian, hingga tumpahkanlah, kemudian cucilah 7 kali. [HR al - Bukhâri nomor 418, Muslim no. 422.]
Dalam riwayat lain:
طَهُروْرُ إِنَاَءِ أَحَدِكُمْ إذَا وَلَغَ فِيْهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ اُوْلاَهُنَّ بِالتُّرَابِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu kalau Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ” Sucinya bejana kamu yang dimasuki mulut anjing merupakan dengan mencucinya 7 kali, salah satunya dengan tanah” [HR Muslim no. 420 dan juga Ahmad 2/427]
مَنِ اقْتَنَى كَمبًا إِلاَّ كَلْبَ مَا شِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمِ قِيْرَاطُ
Barangsiapa memelihara anjing tidak hanya anjing buat melindungi fauna ternak dan juga anjing buat berburu, hingga amalannya menurun tiap harinya sebanyak satu qirâth (satu qirâth merupakan sebesar gunung Uhud).” [HR. Muslim no. 2941].
Juga sabda dia Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
أَيُّمَا أَهلِ دَارٍ اتَّخَذُواكَلْبُا إِلاَّ كَلْب مَا شِيَةٍ أَوْ كَلبَ صَا ئِدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِمْ كُلَّ يَوْمٍ قِيْرَاطَانِ
Penghuni rumah mana aja yang memelihara anjing tidak hanya anjing buat melindungi fauna ternak ataupun anjing buat berburu, hingga amalannya menurun tiap harinya sebanyak 2 qirâth.[HR. Muslim no. 2945].
Demikian pula Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ أَمْسَكَ كَلْبًا فَإِنَّهُ يَنْقُصُ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيْرَاطُ إِلاَّ كَلْبَ حَرْثٍ اَوْ مَا شِيَةٍ
Barangsiapa memelihara anjing, hingga amalan shalehnya hendak menurun tiap harinya sebesar satu qirâth, tidak hanya anjing buat melindungi tumbuhan ataupun hewan ternak. [HR Muslim no. 2949].
Dari Abu Mas’ûd Radhiyallahu ‘anhu dia berkata:
أَنَّ رَسُو لَاللَّهِ صَلَى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَم نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَمَهْرِ الْبَغِيِّ وَحُلوَانِ الْكَا هِنِ
Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang hasil penjualan anjing, mahar (hasil) pelacur, dan juga upah dukun. [Diriwayatkan oleh Imam, Ahmad 4/118 - 119, 120, al - Bukhâri 7/28 dan juga Muslim no. 1567.]
Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berbunyi, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
كُلُّ ذِينَابٍ مِنْ السِّبَاعِ فَأَكْلُهُ حَرَامُ
Semua yang mempunyai gigi taring dari hewan buas hingga memakannya haram. [HR Muslim 1933]
Meskipun demikian, bukan berarti apa yang Allah mengadakan merupakan percuma ataupun tidak terdapat manfaatnya. karna Allah menghasilkan alam semesta ini dengan tujuan yang haq (benar), dan juga Allah bakal menguji dari hamba - hambaNya siapa yang tersadu perbuatannya, dan juga Allah menguji siapa yang betul - betul beriman dan juga siapa yang masih ragu - ragu.
Lalu apa khasiat anjing? fauna yang satu ini mampu dimanfaatkan buat melindungi hewan ternak ataupun pula dapat diperuntukan hewan pemburu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ
“Barangsiapa memelihara anjing tidak hanya anjing buat melindungi fauna ternak dan juga anjing buat berburu, hingga amalannya menurun tiap harinya sebanyak satu qiroth (satu qiroth merupakan sebesar gunung uhud).” [HR. Muslim]. ‘Abdullah berkata kalau Abu Hurairah pula mengatakan, “Atau anjing buat melindungi tanaman.“
Jadi anjing mampu dimanfaatkan buat melindungi fauna ternak dan juga spesial buat hunting sehabis dilatih terlebih dahulu. “Jika kalian melepas anjingmu, hingga sebutlah asma’ Allah atasnya (Bissmillah), hingga bila anjing itu menangkap buat kalian dan juga kalian dapati ia masih hidup, hingga sembelihlah.” [HR. Bukhari dan juga Muslim]
*Keterangan foto: Cacing - cacing pita kotor nan mematikan di celah daging anjing
Wallahu a’lam bishshawab
Sumber:
http_www_arrahmah_com/read/2012/07/01/21330-hikmah-mengapa-daging-anjing-diharamkan.html
0 comments:
Post a Comment