SELAMAT DATANG

Saturday, March 5, 2016

Renungan: Menikahlah Sebelum Mapan! Mengapa?

 Bismillahirrahmanirrahim....

Kemapanan saat sebelum menikah pastinya amat diidam - idamkan oleh perempuan ataupun laki - laki, hmm..apalagi yang namanya laki - laki, banyak yang gak ingin nikah karna belum mapan. dan juga uniknya, ini karna doktrin dari para wanita, karna perempuan mau pria yang mapan saat sebelum menikah supaya pernikahannya lancar. Lah nikah karna cinta apa karna kemapanan sih aslinya ??


Susahnya lagi bukan cuma pendamping yang mau menikah aja yang memikirkan perihal ini, tetapi orang tua mereka juga seakan tidak ingin ketinggalan dalam permasalahan ini. Yang amat menarik kala orang tua malah berdialog mempesimiskan dan juga jauh dari kepercayaan kalau rezeki dalam kendali Allah, ‘ Belum mapan udah ingin nikah, emangnya ingin makan batu ?? ‘ wow, telak kena di hati.

Bisa jadi karna benak kalian sangat kecil tentang rezeki ataupun ketidakpahaman kalau Allah sudah mengendalikan rezeki pada diri masih - masing makhlukNya, sayangnya uraian simpel juga tidak diandasi perilaku percaya dan juga yakin kalau Allah senantiasa hendak mempermudah jalur untuk orang - orang yang mau menjajaki sunnah Rasulullah Alaihi Wasallam.
Mapan..ukuran kemapanan dari kalian bisa jadi berbeda - beda. terdapat yang saat sebelum memiliki rumah belum mapan, belum kerja berarti belum mapan. Kalo nunggu itu semua, terus kapan terdapat benak nikah, sebaliknya perihal dunia serupa itu tidak dapat langsung didapatkan wajib menanti proses.

Sudah banyak yang meyakinkan kalau mapan saat sebelum menikah bukanlah memastikan suatu rezeki sehabis menikah, malah banyak yang telah menikah meyakinkan sehabis menikah rezeki begitu gampang mengalir. Tidak terdapat yang ketahui rezeki kalian itu seberapa, kemudian mengapa kalian cemas menikah bila kalian masih memikirkan harta dunia??

“ kalian itu belum memiliki apa - apa, istrimu nanti ingin kalian kasih makan apa ?? Batu ?? “ Perkataan bunda ku membuatku tertunduk, tetapi saya yang masih kuliah ini senantiasa menginginkan buat menikah.
“ Masa iya Allah tega ngelihat hambaNya makan batu Bu “ saya masih membela diri.
“ Sudahlah Nak, kuliah dahulu yang bener terus cari kerja baru mikirin nikah “
“ usia berapa tuh Bu, kalo saya gak dapet kerja, gak nikah - nikah donk !!??
“ tentu nikah Nak, tetapi tunggulah hingga kalian betul - betul dapat memadai keluargamu nanti “
“ dikala ini pula saya ngerasa sanggup kok Bu, saya dapat kuliah sembari jualan, calon istriku pula tentu ingin ngertiin saya “
“ Ya sudahlah nak, itu terserah kalian “

Kisah di atas merupakan suatu pengalaman nyata dari seseorang Sahabat, tampaknya dan juga dalilnya kala mereka menikah, mereka tidak hingga makan batu tuh. Mereka malah saat ini dapat buka usaha seorang diri dan juga pastinya karna mereka yakin dengan rezeki dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. dan juga bukan cuma satu pendamping yang meyakini perihal ini, banyak pendamping nikah muda yang sudah merasakan keajaiban rezeki sehabis menikah.

Yang jelas, telah banyak aku mendengar cerita tentang melimpahnya rezeki malah datangnya sehabis menikah. dan juga terdapat perihal yang salah satu guru ngaji aku sempat bilang, dan juga aku lihat benar benar adanya, ialah :
GAK terdapat BUJANGAN YG KAYA..!!!.

Tugas kita berikhtiar, nanti Allah yang mencukupi. Tugas kita menampilkan kemauan yang kuat. Jangan memforsir kehendak, namun menampilkan kemauan yang kokoh itu penting.Percaya itu. Jangan hitung rezeki Allah dengan kalkulator manusia. Allah memiliki kalkulator yang jauh lebih canggih, kalkulator manusia tidak kan mampu menghitungnya.

" dan juga bila kalian menghitung nikmat - nikmat Allah, tentu kalian tidak hendak mampu menghitungnya" (Qs Ibrahim [14] 34 dan juga an Nahl [16] ayat 18)

"Muslimah itu gak perlu laki - laki keren, tetapi mereka cuma perlu laki - laki yg 'berani. menikahinya'".

Masih belum percaya pula ?

Janji Allah untuk Orang Yang hendak Menikah
Ketika seseorang muslim baik laki - laki ataupun perempuan hendak menikah, lazimnya hendak mencuat perasaan yang bermacam - macam. terdapat kerasa gundah, resah, risau, bimbang, tercantum pula tidak tabah menunggu datangnya si pendamping, dll. terlebih lagi kala dalam proses taaruf sekalipun masih terdapat pula perasaan keraguan.

Berikut ini sekelumit apa yang dapat aku hadirkan kepada pembaca supaya mampu meredam perasaan negatif dan juga mudah - mudahan mendatangkan optimisme dalam mencari sahabat hidup.Ketika seseorang muslim baik laki - laki ataupun perempuan hendak menikah, lazimnya hendak mencuat perasaan yang bermacam - macam. terdapat kerasa gundah, resah, risau, bimbang, tercantum pula tidak tabah menunggu datangnya si pendamping, dll. terlebih lagi kala dalam proses taaruf sekalipun masih terdapat pula perasaan keraguan.

Semoga berguna buat aku individu dan juga kalangan muslimin semuanya. aku meminta kepada Allah mudah - mudahan usaha aku ini mendatangkan pahala yang tiada putus untuk saya.

Inilah laporan gembira berbentuk janji Allah untuk orang yang hendak menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…

1. “Wanita - wanita yang keji merupakan buat pria yang keji, dan juga pria yang keji merupakan buat wanita - wanita yang keji (pula), dan juga wanita - wanita yang baik merupakan buat pria yang baik dan juga pria yang baik merupakan buat wanita - wanita yang baik (pula)”. (An Nuur: 26)Bila mau memperoleh jodoh yang baik, hingga perbaikilah diri. Hiduplah setimpal ajaran Islam dan juga Sunnah Nabi - Nya. Jadilah pria yang sholeh, jadilah perempuan yang sholehah. mudah - mudahan Allah membagikan cuma yang baik buat kita. Amin.

2. “Dan nikahilah orang - orang yang sendirian diantara kalian dan juga orang - orang yang layak (dinikahi) dari hamba - hamba sahayamu yang pria dan juga perempuan. bila mereka miskin, Allah hendak memampukan mereka dengan karunia - Nya. dan juga Allah Maha Luas (Pemberian - Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)

Sebagian para pemuda terdapat yang terasa bimbang dan juga bingung kala hendak menikah. Salah satu sebabnya merupakan karna belum memiliki pekerjaan. dan juga anehnya kala para pemuda telah memiliki pekerjaan juga senantiasa terdapat perasaan bingung juga. Sebagian mereka senantiasa ragu dengan besaran rupiah yang mereka miliki dari gajinya. Dalam benak mereka terbesit, “apa cukup buat berkeluarga dengan honor sekian?”.

Ayat tersebut menggambarkan jawaban buat mereka yang ragu buat melangkah ke jenjang perkawinan karna sebab ekonomi. Yang butuh ditekankan kepada para pemuda dalam permasalahan ini merupakan kesanggupan buat berikan nafkah, dan juga terus bekerja mencari nafkah penuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang saat ini mereka dapatkan. Nantinya Allah hendak membantu mereka yang menikah. Allah Maha Adil, apabila tanggung jawab para pemuda meningkat – dengan kewajiban menafkahi istri - istri dan juga anak - anaknya, hingga Allah hendak membagikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita amati realitas di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak memiliki apa - apa kala menikah, setelah itu Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan juga mencukupkan kebutuhannya?


3. “Ada 3 kalangan manusia yang berhak Allah tolong mereka, ialah seseorang mujahid fi sabilillah, seseorang hamba yang menebus pribadinya biar merdeka dan juga seseorang yang menikah karna mau memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan juga Hakim 2: 160) <1>

Bagi siapa aja yang menikah dengan hasrat melindungi kesucian dirinya, hingga berhak memperoleh pertolongan dari Allah bersumber pada penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. dan juga pertolongan Allah itu tentu datang.

4. “Dan diantara isyarat kekuasaan - Nya yakni ia menghasilkan untukmu istri - istri dari jenismu sendiri, biar kalian condong dan juga terasa tentram kepadanya, dan juga dijadikan - Nya diantaramu kerasa kasih dan juga sayang. Sesungguhnyapada yang demikian itu betul - betul ada isyarat untuk kalangan yang berfikir”. (Ar Ruum: 21)

5. “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada - Ku, tentu hendak Kuperkenankan bagimu. sebetulnya orang - orang yang menyombongkan diri dari menyembah - Ku hendak masuk neraka Jahannam dalam kondisi hina dina’ ”. (Al Mu’min: 60)

Ini pula janji Allah ‘Azza wa Jalla, apabila kita berdoa kepada Allah tentu hendak diperkenankan - Nya. tercantum di dalamnya kala kita berdoa meminta dikasih pasangan hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dan juga seterusnya.

Dalam berdoa perhatikan adab dan juga karena terkabulnya doa. antara lain merupakan ikhlash, bersungguh - sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkut kedua tangan, dll.

Waktu - waktu yang mustajab dalam berdoa. antara lain merupakan berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan juga iqamah, pada waktu turun hujan, dll.

Penghalang terkabulnya doa.Diantaranya merupakan makan dan juga minum dari yang haram, pula makan, minum dan juga berpakaian dari usaha yang haram, melaksanakan apa yang diharamkan Allah, dan juga lain - lain.

Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui kalau Allah itu tempat meminta, mengakui kalau Allah Maha Kaya, mengakui kalau Allah Maha Mendengar, dst.

Sebagian orang kala jodohnya tidak kunjung tiba hingga mereka berangkat ke dukun - dukun berharap supaya jodohnya lancar. Sebagian orang terdapat pula yang memakai guna - guna. Cara - cara serupa ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits - hadits berikut yang menggambarkan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barang siapa yang menghadiri peramal/dukun, kemudian dia menanyakan suatu kepadanya, hingga tidak diterima shalatnya sepanjang 4 puluh malam”. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan juga Ahmad).

Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kalian menghadiri dukun - dukun itu.” (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).

Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi - jampi (mantera) dan juga jimat - jimat dan juga guna - guna (pelet) itu merupakan (hukumnya) syirik.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan juga Hakim).

"Ingat nikah itu buat ibadah,bukan buat bahagia senang/main - main.Kalau benar sudah siap lahir,batin,dan mental segeralah nikah" mudah - mudahan yang membaca informasi wajibbaca.com ini hingga akhir, dikasih kemudahan, kelancaran rejekinya, sampai - sampai lekas kilat melakukan pernikahannya, menghalalkan pendampingnya mencapai Ridha Allah. dan juga yang belum mampu pasangan, mudah - mudahan dipermudah dan juga dipercepat jodohnya. Aamiin .. Aamiin... 


Sumber:
http_www_wajibbaca_com/2015/08/mapan-dulu-atau-nikah-dulu.html

Renungan: Menikahlah Sebelum Mapan! Mengapa? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment